Ternyata selain memotret speedometer pada kecepatan tinggi, ada lagi kebiasaan anak muda yang berbahaya. Mereka senang memasang sabuk pengaman seadanya.
Jadi ketika mereka masuk kabin, mereka hanya akan memasang sabuk bagian atas saja tanpa repot. Hal ini biasa dilakukan untuk menghindari tilang dari polisi. Memang sekilas seperti melihat seat belt dengan benar, tapi ternyata tidak semua sabuk menahan tubuh. Kebiasaan remeh ini pastinya berbahaya bagi keselamatan.
"Bila bagian atas saja yang digunakan seperti kebiasaan yang sebenarnya sudah lama dilakukan masyarakat itu, hanya bagian dada saja yang tertahan. Bila tabrakan keras dalam kecepatan tinggi, distribusi tekanan jadi hanya berpusat di dada saja, ini bisa membuat tulang rusuk patah," katanya.
"Lalu karena sabuk bagian bawah tidak digunakan, bagian tubuh bawah tidak ada yang menahan, bila terjadi tabrakan kencang, dengkul bisa langsung menghantam dashboard dan patah juga," jelasnya.
Karena itulah, lanjut Marcell, cara paling mudah dan praktis untuk menghindari potensi risiko ini adalah dengan meninggalkan kebiasaan buruk tersebut dan menggunakan sabuk pengaman dengan benar.
"Sebab dibuatnya sabuk pengaman tiga titik itu kan untuk mendistribusikan tekanan saat tabrakan agar tidak menekan satu titik saja. Memang tidak seaman sabuk pebalap yang punya 5 titik, tapi 3 titik di jalan umum sebenarnya sudah cukup," tuturnya.
Dia lalu mengatakan kalau dengan menggunakan sabuk pengaman dengan benar saja resiko masih ada, apalagi bila tidak menggunakannya. Itu sama saja bermain dengan maut. Padahal, kita tidak tahu kapan kecelakaan akan kita alami.
"Kalau hanya pakai sabuk pengaman seperti itu (hanya memasang sabuk bagian atas saja), ya semua jadi percuma. Sabuk pengaman dibuat untuk memberi perlindungan, kalau digunakan tidak benar ya jadi percuma," lugasnya.
Info Hyundai
Donny
081324667000
021-98880799